Minggu, 02 Desember 2012

menceritakan kembali novel Negeri 5 Menara


halooo gann,, saya mencoba menceritakan kembali isi novel Negeri 5 Menara yang fenomenal itu ,, eheeheh maklum lkarna saya mendapat tugas dari guru saya..
semoga bermanfaat yahh :)

1.      Menceritakan Kembali Novel Negeri 5 Menara
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain sepak bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.
Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya, belajar di pondok.
Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.

Dia terheran-heran mendengar komentator sepak bola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.
Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Karena mereka begitu yakin dengan impiannya, meraka terus bekerja keras agar imajinasi mereka akan benar-benar tercapai. Dan akhirnya mereka berhasil menggapai mimpi mereka yang sudah lama mereka impikan untuk menginjakkan kakinya di luar negeri untuk menuntut ilmu. Impian Alif untuk ke negeri Amerika Serikat dan sahabatnya pun sama seperti dia yang tercapai impiannya.

2.      Meramalkan Kelanjutan Cerita Negeri 5 Menara
masih ingat sosok Baso pada Negeri lima menara? nah di novel ini Baso mengirim surat kepada Alif dan itu menambah semangat Alif untuk terus mengejar mimpi-mimpinya. Belajar adalah segalanya. ini perintah tuhan, Perintah Rasul, Perintah kemanusiaan. bayangkan wahyu yang pertama adalah iqra. bacalah, itu artinya juga belajar (Baso),selain kalimat diatas, ada juga ungkapan dari Imam Syafii tentang ilmu dan merantauorang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman.Tinggalkan negerimu dan merantauulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti kerabat dan kawan.”
Mimpi Alif
Jangan remehkan sebuah impian. Pesan itulah yang hinggap dalam kisah anak perantauan itu. Mimpi menggapai benua Amerika adalah mimpinya sejak di Pondok Madani. sambil di usahakan tentunya. Alif menemukan sebuah pintu meuju benua amerika bernama beasiswa pertukaran duta muda. nah disinalah Alif memberikan segala kemampuannya. Ini menarik, orang yang ingin maju tentu akan diberikan petunjuk.
Bertubi-tubi cobaan yang dihadapi alif sebelumnya memang menunjukan bahwa usaha saja belum cukup. man jadda wajada. kesabaran adalah hal penting juga. man sabhara zhafira. siap yang bersabar akan beruntung. Bersabar mungkin sangat sulit. bagaimanapun manusia memiliki limit tertentu. nah, di Alquran surat Al-baqarah ayat 286 mengatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…  maka tidak mungkin kita diuji kesabaran hingga melampaui. Bersabar adalah bagaimanan kita menjalani proses detik demi detik dalam keadaan tertentu. rasa cemas, kesal dan sedih bercampur aduk. maka kita harus berlatih bersabar seperti apa yang dijalankan Alif.
Akhirnya secercah harpanpun muncul. inilah yang ditunggu-tunggu para pembaca. ranah tiga warna mulai menujukkan warnanya. saat alif diterima menjadi duta muda dan berangkat ke Kanada. saat transit di Yordania dan disambut kedutaan yordania Alif bertemu anak PM. sepertinya dunia dangat sempit. Hal yang sama pernah saya alami ketika saya menginjakkan kaki di yogyakarta. Dan ternyata bertemu teman-teman SMP di kampus yang sama.
selama Alif menjalani sebagai duta muda. Gambaran suasana memang seperti orang mengalami sesuatu dan diceritakan kembali. Tentunya cerita tentang kanada menambah wawasan saya. yang paling penting adalah tentang pemerintahan kanada dan referendum. ini sebuah negara Utopia yang benar-benar nyata.
RAISA!  ini pelajaran penting sebenarnya ketika alif mendapatkan rumus tentang wanita yang dia sukai. 2 tahun kemudian dia hanya kalah waktu oleh si Randai. suasana haru dan sendu. Kelam dan sangat mengenaskan. Tapi disinilah lagi-lagi sebuah ujian kesabaran. Bagaimana sebuah cinta gagal terungkapkan. Maka waktu akan mengambil peran untuk mengikis dikit demi sedikit nama Raisa. memang wanita itu suka badboys, calon menantu baik, pria baik dan lembut tidak laku jaman sekarang. Alif terjaga semalaman untuk tugas akhir adalah cerita tentang “wisuda”. Ini rencana jangka pendek si Alif.  Alif menceritakan detik demi detik moment wisuda dimana sang Amak menangis haru. dengan toga dan sepatu kulitnya dan tentunya dengan gelar doktorandus. ini sungguh membuat bangga orang tua.
Kutipan bait-bait tentang catatan si Alif :
Bagaimanapun tingginya impian, dia tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup sudah digelung oleh nestapa akut. Hanya dengan sungguh-sungguhlah jalan sukses terbuka. tapi hanya dengan sabarlahtakdir itu terkuak menjadi nyata. dan tuhan selalu memilihkan yang terbaik dan paling kita butuhkan. itulah hadiah tuhan buat hati yang kukuh dan bersabar.

3.      Mengungkapkan Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Novel Negeri 5 Menara
·          Tema     : Novel tersebut mengungkapkan masalah “man  jaada wajadah dan man sharaba shafira” adalah suatu rumus meraih kesuksesan.
·          Amanat : Dimanapun dan kapanpun, sampaikan kebaikan dan nasehat walau satu kalimat. Berdakwahlah tentang kebaikan dengan perbuatan baik dan teladan.
·         Latar Cerita / Setting : - latar tempat =  di pondok pesantren darussalam modern Gontor (pondok madani),di dalam kelas,di lapangan sepak bola pesantren, di bawah pohon menara masjid, di depan Dubes Inggris. – latar waktu = di bawah menara masjid kami selalu menunggu maghrib dengan menatap awan lembayung yang bergerak ke ufuk barat, petugas keamanan keliling pondok pagi,siang,malam dengan bersepeda menangkap para pelanggar aturan, Alif hari Jum’at jam 3 sore kamu terpilih menjadi student speaker di depan Mr. Mc Gregor Dubes Inggris.

itulah cerita sedikit dari saya kurang lebihnya mohon maaf yahh :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar